Boo adalah nama panggilan Fachrul, bocah berusia tujuh tahun ini sehari-hari hanya menghabiskan waktu bermain sambil memungut barang bekas untuk menghasilkan rupiah. ia tinggal di lingkungan keluarga pemulung/ lokasinya takjauh dari Tempat Pembuagan Akhir (TPA) Gampong Jawa, Banda Aceh.
Meski tak sekolah samangat Boo untuk mendapatkan pendidikan terlihat sangat kuat, buktinya ia selalu hadir saat belajar bersama anak-anak lainya di “Taman Edukasi Anak Pemulung” walau mereka harus belajar dalam kodisi alam terbukan dengan alas tikar diatas tanah yang didirikan Maulidar sejak tujuh tahun lalu.
Diantara puluhan siswa Taman Edukasi Anak Pemulung, Boo selama ini dikenal sebagai sosok anak yang hiper aktif, tingkahnya yang keras dan suka iseng sesama mengundang perhatian lebih para guru relawan Taman Edukasi Anak Pemulung, tentu mereka selalu belajar dalam nuansa penuh gembira.
Selama ikut belajar di Taman Edukasi Anak Pemulung yang dirintus Maulidar, Boo walau belum pernah mendapatkan pendidikan formal di bangku sekolah tingkat dasar, kini ia sudah mulai mengenal huruf, angka dan berbagai pengetahuan umum lainnnya yang diajarkan Maulidar bersama guru relawan lainnya di taman setiap sorenya, semoga cita-cita boo kelak menjadi polisi dapat terwujud.
Pengabdian Maulidar untuk anak pemulung di Gampong Jawa ini dilakukan agar cita-cita boo dan puluhan anak lainnya tak terkubur tumpukan sampah. dengan harapan minimal mereka kelak dapat hidup yang lebih layak dari orang tua mereka sebelumnya.