Mukhtar Hadi atau yang biasa dikenal dengan Borju, adalah seorang pemuda desa Muara Jambi, Provinsi Jambi, yang tinggal di kawasan arkeologi terluas Asia Tenggara Candi Muara Jambi. Sejak tamat kuliah pada tahun 2008, Borju bergerilya dalam kampanye pelestarian kawasan cagar budaya ini, dimulai dengan mendirikan Sekolah Alam Raya Muara Jambi (SARAMUJA) yang merupakan sekolah gratis bagi anak-anak usia sekolah, karena konten mengenai kawasan candi ini tidak ditemukan dalam kurikulum sekolah di Jambi. Tidak hanya sekolah outdoor, Borju pun melakukan kampanye edukasi bagi segala usia lewat program Layar Tancap Semalam Suntuk di desa-desa penyangga kawasan.
Untuk kampanye penyelamatan benda-benda cagar budaya, Borju merintis program Arkeologi Publik, yang banyak melibatkan pemuda desa untuk mengumpulkan benda-benda cagar budaya temuan masyarakat, lalu melakukan pendataan dan penelitian secara independen.
Kampanye Borju tidak hanya sebatas lokal, tapi menjangkau hingga ke luar negeri. Banyak ilmuwan atau akademisi luar negeri yang kemudian ikut bergabung dalam kegiatan pelestarian Kawasan Cagar Budaya Candi Muara Jambi. Gerilya ini merupakan suatu gerakan swadaya lokal, yang berjuang untuk mewujudkan kawasan ini sebagai Warisan Dunia yang diakui UNESCO.