Nabung Banyu Langit
Film ini menceritakan kehidupan pasangan suami istri Kamaludin dan Sri Wahyuningsih yang dikenal sebagai penabung air hujan. Mereka menjadi pelopor budaya memanfaatkan air hujan. Semula mereka menularkan kebiasaan itu kepada lingkungan tempat tinggal mereka di Dusun Tempursari, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman.
Lewat komunitas bernama Banyu Bening yang didirikan pada 2012, Bang Udin dan Yu Ning bergerak mengedukasi banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat perihal seluk beluk air hujan.
Pemanfaatan air hujan tidak hanya untuk memenuhi aktivitas sehari-hari, melainkan juga untuk dikonsumsi. Pertimbangan alam yang kian rusak dan kajian persediaan air bersih hanya cukup sampai 2030, membuat keduanya kian gencar mengkampanyekan ngombe banyu udan (minum air hujan).
Tidak hanya, mengedukasi cara menampung air hujan. Bang Udin dan Yu Ning juga menyediakan garasi rumahnya sebagai tempat mengambil air hujan untuk minum secara cuma-cuma. Warga secara rutin membawa tempat minum dan mengambil air hujan untuk persediaan sehari-hari.
Bang Udin juga menerapkan elektrolisasi di tempat air hujan. Menggunakan alat sederhana seperti bejana dan titanium sebagai konduktor, kualitas air hujan yang dikonsumsi semakin meningkat.
Mereka berharap pemerintah bisa membantu menyebarkan budaya minum air hujan karena selama ini keberadaannya masih diabaikan