Mati secara bahasa disebutkan di dalam Kitab Lisanul Arab yang ditulis oleh Imam Ibnu Mandzur mengatakan bahwa asal kata al-Maut (kematian) didalam bahasa arab adalah diam. Segala sesuatu yang diam berarti dia mati. Maka anak-anak muda, termasuk didalamnya orang orang tua yang tidak menghasilkan prestasi ibadah, diam dalam prestasi, ini sebenarnya orang hidup tapi mati. Dia berjalan tapi tidak menghasilkan prestasi ibadah . Memiliki handphone dan aplikasi al-Quran di handphonenya tapi tidak pernah khatam satu bulannya. Ini adalah mati secara bahasa. Apa saja yang diam, maka itu mati. Yang tidak menghasilkan prestasi ibadah, maka dia mati.
Sedangkan didalam istilah syar’i disebutkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitabnya At-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah, beliau mengatakan, “Terputusnya hubungan ruh dengan badan.” Itulah kematian.